Riau Safety Driving Center, Pionir Keselamatan dari Pekanbaru

By Abdi Satria


nusakini.com-Pekanbaru- Riau Safety Driving Center (RSDC) menjadi salah satu pionir keselamatan berlalu lintas. Pusat pelayanan ini memadukan seluruh unsur edukasi keselamatan lalu lintas dalam satu area, termasuk pembuatan SIM. Diharapkan, banyak inovasi sejenis yang muncul di berbagai wilayah di Indonesia, sebagai wujud reformasi di tubuh Polri. 

“Semoga sistem semacam RSDC bisa diterapkan di banyak wilayah, sehingga reformasi Polri semakin nyata untuk masyarakat,” ujar Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa saat kunjungan ke Pekanbaru, Riau, Kamis (03/09). 

RSDC merupakan salah satu dari empat Indonesia Safety Driving Center (ISDC) yang ada yakni di Medan, Jakarta, dan Sulawesi Tenggara. Selain Gedung Satpas SIM Polresta Pekanbaru, Komplek RSDC dilengkapi dengan sejumlah fasilitas antara lain Traffic Management Control (TMC), Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas, Traffic Accident Memorial, dan lain sebagainya. Diah juga meninjau ruang laktasi, ruang bermain anak, ruang ujian teori, ruang simulasi, dan sapras disabilitas. 

Sebagai informasi, ISDC pertama didirikan di Medan, Sumatra Utara dengan nama Medan Safety Driving Center (MSDC). Untuk mengurangi angka kecelakaan di Indonesia tidak cukup dengan satu sekolah mengemudi saja, maka RSDC didirikan pada tahun 2011. Dalam perkembangannya RSDC diakui oleh pihak Korlantas Mabes Polri sebagai salah satu pusat percontohan sekolah keselamatan lalu lintas di Indonesia. 

Diah menyampaikan, upaya transformasi pelayanan publik pada perizinan dan layanan dasar Polri lainnya harus bersentuhan langsung dengan masyarakat dan memiliki multiplier effect. Agar ada perubahan yang berkelanjutan, Diah selalu melakukan koordinasi dalam rangka upaya penguatan pelayanan publik di lingkup Polda Riau. 

Pada kesempatan itu, Diah juga meninjau layanan SIM dan pembuatan SKCK. Pada peninjauan di pelayanan SIM dan SKCK, Diah menyampaikan pentingnya penerapan protokol kesehatan mulai dari melengkapi penggunaan pelindung untuk petugas, seperti masker, face shield, hand sanitizer, hingga physical distancing. "Dimasa pandemi ini, sangat penting untuk menerapkan protokol kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Diah. 

Selain RSDC, Polda Riau juga memiliki inovasi lain. Beberapa inovasi dan program yang diinisiasi Polda Riau dalam rangka penguatan ke tahanan pangan masyarakat di masa pandemi, yakni program Jaga Kampung. Selain itu, ada kanal app.lancangkuning.net untuk memantau penyebaran titik api (hot spot) serta penanganan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. 

Kapolda Riau Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi mengatakan, pelayanan berbasis teknologi akan terus dikembangkan, terutama saat Covid-19 masih mewabah. "Reformasi birokrasi di kepolisian adalah penilaian kinerja bagi kapolres dan jajaran, dan dimasa pandemi ini penggunaan teknologi harus dikedepankan,” ungkap Irjen Pol. Agung Setya. (p/ab)